*) Carilah artikel dengan ragam bentuk bahasa yang
berbeda : ragam bahasa ilmiah, semi ilmiah dan non ilmiah
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut
pemakaiannya yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan dan menurut
hubungan pembicara.
1. Ragam Bahasa Ilmiah
adalah tulisan yang berisi
argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang
formal dengan sistematis-metodis dan menyajikan fakta umum serta ditulis
menurut metedologi penulisan yang benar.
Contoh
artikel dari Ragam Bahasa Ilmiah yaitu Makalah.
Berikut contoh makalah:
MAKALAH
PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penididikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat
umum bagi setiap manusia dimuka bumi ini. Pendidikan tidak terlepas dari segala
kegiatan manusia. Dalam kondisi apapun manusia tidak dapat menolak efek dari
penerapan pendidikan. Pendidikan diambil dari kata dasar didik, yang ditambah
imbuhan menjadi mendidik. Mendidik berarti memlihara atau memberi latihan
mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Dari pengertian ini didapat beberapa
hal yang berhubungan dengan Pendidikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan
adalah suatu usaha manusia untuk mengubah sikap dan tata laku seseorang atau
sekolompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
latihan. Pada hakikatnya pendidikan adalah usaha manusia untuk
memanusiakan manusia itu sendiri. Dalam penididkan terdapat dua subjek
pokok yang saling berinteraksi. Kedua subjek itu adalah pendidik dan subjek
didik. Subjek-subjek itu tidak harus selalu manusia, tetapi dapat berupa media
atau alat-alat pendidikan. Sehingga pada pendidikan terjadi interaksi antara
pendidik dengan subjek didik guna mencapai tujuan pendidikan.
Menurut wadah yang menyelenggarakan pendidikan,
pendidikan dapat dibedakan menjadi pendidikan formal, informal dan nonformal.
Pendidikan formal adalah segala bentuk pendidikan atau
pelatihan yang diberikan secara terorganisasi dan berjenjang, baik bersifat
umum maupun bersifat khusus. Contohnya adalah pendidikan SD, SMP, SMA dan
perguruan tinggi negeri ataupun swasta. Pendidikan Informal dalah jenis
pendidikan atau pelatihan yang terdapat di dalam keluarga atau masyarkat yang
diselenggarakan tanpa ada organisasi tertentu(bukan organisasi). Pendidkan
nonformal adalah segala bentuk pendidikan yan diberikan secara terorganisasi
tetapi diluar wadah pendidikan formal.
Pada makalah ini, akan dikaji hal-hal yang berhubungan
dengan pendidikan formal yang diselenggarakan di Indonesia.
Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilakukan akan
menimbulkan dua macam dampak yang saling bertentangan. Kedua dampak itu adalah
dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif adalah segala sesuatu yang
merupakan harapan dari pelaksanaan kegiatan tersebut, dengan kata lain
dapat disebut sebagai ’Tujuan’. Sedangkan dampak negatif adalah segala sesuatu
yang bukan merupakan harapan dalam pelaksanaan kegitan tersebut, sehingga dapat
disebut sebagai hambatan atau masalah yang ditimbulkan.
Jika peristiwa di atas dihubungkan dengan pendidikan,
maka pelaksanaan pendidikan akan menimbulkan dampak negatif yang disebut
sebagai masalah dan hambatan yang akan dihadapi. Hal ini akan lebih tepat bila
disebut sebagai permasalahan Pendidikan.
Istilah permasalahan pendidikan diterjemahkan dari
bahasa inggris yaitu “problem“. Masalah adalah segala sesuatu yang harus
diselesaikan atau dipecahkan. Sedangkan kata permasalahan berarti sesuatu yang
dimasalahkan atau hal yang dimasalahkan. Jadi Permasalahan pendidikan adalah
segala-sesuatu hal yang merupakan masalah dalam pelaksanaaan kegiatan
pendidikan.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
Permasalahan Pendidikan Indonesia adalah segala macam bentuk masalah yang
dihadapi oleh program-program pendidikan di negara Indonesia. Seperti yang
diketahui dalam TAP MPR RI No. II/MPR/1993 dijelaskan bahwa program utama
pengembangan pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut.
Perluasan dan pemerataan kesempatan mengikuti
pendidikan
Peningkatan mutu pendidikan
Peningkatan relevansi pendidikan
Peningkatan Efisiensi dan efektifitas pendidikan
Pengembangan kebudayaan
Pembinaan generasi muda
Adapun masalah yang dipandang sangat rumit dalam dunia
pendidikan adalah sebagai berikut.
Pemerataan
Mutu dan Relevansi
Efisiensi dan efektivitas
Setiap masalah yang dihadapi disebabkan oleh
faktor-faktor pendukungnya adapun faktor-faktor yang menyebabkan berkembangnya
4 masalah di atas adalah sebagai berikut.
Ilmu Pengeahuan dan Teknologi (IPTEK)
Laju Pertumbuhan penduduk
Kelemahan guru/dosen (tenaga pengajar) dalam menangani
tugas yang dihadapinya, dan ketidakfokusan peserta didik dalam menjalani proses
pendidikan (Permasalahan Pembelajaran).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam
pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah
Pengantar Pendidikan Universitas Negeri Padang.
Sebagai bentuk perhatian Mahasiswa terhadap masalah
pendidikan yang dihadapiIndonesia.
Suatu usaha untuk meningkatkan kualitas
pendidikanIndonesia.
Membantu dalam membahas dan menanggulangi masalah yang
dihadapi di dalam dunia pendidikan.
1.3 Rumusan Masalah
Permasalahan pendidikan adalah suatu masalah yang
sangat komplek. Apabila ditelaah lebih jauh, maka kita akan menemukan
sekumpulan hal-hal rumit yang sangat susah untuk disiasati. Masalah yang
dihadapi tersebut akan lebih susah jika saling berkait satu sama lain.
Oleh sebab itu, di dalam makalah ini penulis akan
memberikan gambaran penting mengenai kumpulan masalah-masalah yang akan di
bahas dalam makalah ini. Berikut ini adalah bagan mengenai masalah-masalah yang
akan dibahas.
Bagan di atas merupakan gambaran mengenai masalah yang
akan dibahas dalam makalah ini. Jika terdapat suatu hal yang berada diluar
ruang lingkup permasalahan, maka masalah tersebut tidak akan dibahas di dalam
makalah ini.
1.4 Manfaat Penulisan Makalah
Berikut ini kan dijabarkan mengenai manfaat-manfaat
yang dapat diambil dari penulisan makalah ini.
Membangun kualitas pendidikan kearah yang lebih baik.
Menelaah masalah-masalah pendidikan yang dihadapi.
Memberikan inovasi baru dalam menghadapi masalah
pendidikan
Batu loncatan kepada pendidikan yang lebih baik.
Membangun cara belajar yang lebih efektif.
2. Ragam Bahasa Semi Ilmiah
adalah tulisan ilmu pengetahun
yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi penulisan yang baik dan
benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya
tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau
tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu
tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti
metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan tulisan
non-ilmiah.
Contoh
artikel dari Ragam Bahasa Semi Ilmiah yaitu Reportase.
Berikut contoh reportase:
Reportase -
Kenaikan Harga BPIH
Assalamu'alaikum selamat pagi pemirsa,
berjumpa kembali dengan kami dalam acara sekilas info.
Pemirsa, sekarang saya sedang berada di
depan kantor KBIH Nurul Huda Kota Bandung. Seperti yang anda lihat sekarang, orang
orang yang ada dibelakang saya sedang mengantri untuk mendaftarkan dirinya
sebagai calon jama'ah haji tahun 2012.
Pemirsa, bulan lalu tepatnya pada
tanggal 10 Juli, Kememterian Agama RI berhasil menyepakati mengenai kenaikan
Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dalam suatu rapat kerja bersama
anggota DPR RI anggota komisi VIII.
Dalam kesepakatan tersebut, BPIH
mengalami kenaikan rata-rata sebesar 84 dolar AS, atau sekitar Rp.772.800 naik
dari tahun lalu (dalam kurs 1 dolar AS sebesar Rp. 9200). Kenaikan tersebut
didorong oleh kenaikan biaya penerbangan pesawat sebesar 184 dolar AS.
Dengan kenaikan tersebut, emberkasi
Jakarta yang merupakan tempat diberangkatkannya calon haji Jawa Barat, BPIH
totalnya menjadi 3638 dolar AS.
Pemirsa, sekian berita yang dapat kami
kabarkan, semoga bermanfaat untuk anda.
Wassalamu'alaikum wr. wb.
3. Ragam Bahasa Non Ilmiah
adalah sangat bervariasi topic dan
cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan
fakta pribadi, umumnya bersifat subyektif, gaya bahasanya bisa konkret atau
abstrak, gaya bahasanya formal dan popular.
Contoh
artikel dari Ragam Bahasa Non Ilmiah yaitu Cerpen.
Berikut contoh cerpen:
Pahit
Jalan berliku telah ku lalui, namun tak pernah
kutemukan sosok lelaki seperti dirimu. Sosok yang membuatku merekah layaknya
bunga anggrek yang putih dan terlihat suci.
Bukannya aku menyerah. Aku hanya pasrah dengan keadaan
yang kian lama kian merenggut batinku yang telah usang. Aku kusam termakan usia
yang hampir menghabisiku. Aku lapuk karena cinta yang tak kunjung datang ke
pangkuanku. Bukan waktu yang menghalangi, tapi sikap selektif dan obsesiku
terhadap lelaki itu. Lelaki yang diam-diam menyadarkanku akan indahnya jatuh
cinta dan tanpa dia sadari, dia pula yang menghempaskanku jauh ke dasar
samudera.
Lama aku menjadi pengagum setianya. Bukan pengagum
tapi seorang pecinta. Pecinta yang ingin cintanya dibalas, walau tak tahu kapan
waktu itu datang. Sosoknya telah lama ku nanti untuk kumiliki seutuhnya tanpa
ada rayuan dan paksaan yang tak berarti.
“Mungkin, inilah takdir yang diberikan Tuhan. Aku
ingin mencari cinta yang lain. Tapi hati dan raga ini seakan memagutku kuat
dengan rayuan mautnya. Dan sekarang aku terjebak ke dalam cinta yang tak suci
lagi.” aku merengut memberi kesan penyesalan dengan luka penuh kecewa.
Seperti itulah aku. Setiap hari kubiarkan rasa sakit
dan perih menggerogoti tubuh ini. Hanya dia yang dapat mengeluarkanku dari
derita ini. Derita yang kurasa tak pernah berujung. Aku percaya takdir Tuhan!
Tapi, Tuhan tidak mempercayaiku lagi tuk mencari cinta yang lain.
Berjuta mimpi yang kau rajut
Kini telah terurai kembali dan menjadi
gumpalan-gumpalan benang kusut
Ku ukir selalu tanda cintamu dalam akar cinta di hati
Bukan ku tak kuasa tuk membencimu
Hanya saja aku merasa rela tuk kau sakiti
Aku perih, sayang
Kau menebar luka yang tak kunjung sembuh
Kau menepis asa yang tak sempat kuraih
Aku mulai menulis sepenggal kalimat puitis yang ku
sulap menjadi puisi romantis. Hanya untuk dia. Kuberikan seutuhnya hati ini
hanya untuk dia. Tak pernah terpikir olehku untuk melenyapkannya dari hidupku.
Aku merasa sempurna bila di sisinya. Seruan cinta selalu terngiang di sanubari
ini, seolah memanggil-manggil namanya yang tak pernah menginginkan untuk ku
lupa. Namanya yang selalu terkenang di lubuk hati terdalam.
“Aku mencintaimu, Aska.” kukecup tanganku yang
bertuliskan namanya dengan tinta hitam.
“Aku tak kan bisa melupakanmu. Melupakan semua
kenangan yang pernah kita buat bersama. Melupakan semua janji yang kini telah
kau ingkari dengan sendirinya.” cucuran air mataku mulai menganaksungai dan
mulai membentuk lautan tak terbendung.
Serasa berada di alam penghinaan. Aku terkunci di
dalam jeruji kemunafikan. Bukan sekedar maaf ataupun sebuah kecupan yang
kuingin. Gemerlap malam seakan mengantarku pada sebuah penyesalan. Penyesalan
karena sudah menjadi wanita yang tergolong jal*ng di mata Tuhan.
3 tahun yang lalu
“Aku akan selalu mencintai dan menjagamu, Mery.” Aska
mengecup keningku mesra.
“Aku percaya padamu. Sepenuhnya.” aku menyandarkan
kepalaku di dadanya yang bidang dan terlihat maskulin.
Kemesraan itu tak berlangsung lama ketika aku tahu
bahwa Aska sudah mempunyai kekasih. Aku kecewa, aku merasa terkhianati. Aku
bersedia menawarkan diri karena cintaku memang tulus untuknya. Aku siap
menanggung resiko dengan sebutan wanita jal*ng karena telah merebut kekasih
orang.
“Jadikan aku kekasih keduamu, Mas. Ku mohon.” aku
memelas berharap Aska mengiyakan permintaanku.
“Maaf, Mery. Tapi, aku tak mau berpisah dengannya. Aku
sangat mencintainya.” Aska melepaskan genggaman lembutku dan berusaha menjauh
beberapa langkah dariku.
“Tapi, kau bilang kau mencintaiku.” tangisku mulai
buyar kembali di depannya, aku merasa lemah terjebak oleh cintanya.
“Itu dulu. Sebelum peristiwa ini terjadi. Maafkan aku,
Mer. Aku harus meninggalkanmu.” Aska beranjak pergi dan hilang dari
pandanganku.
Sementara aku? Tubuhku terasa tak berdaya layaknya
terserang penyakit yang tak kunjung sembuh. Aku bingung, kecewa, marah!
Semuanya berbaur dengan air mata dan peluh yang sejak tadi menawarkan jasanya
untuk singgah ke tubuhku. Baru kali ini aku merasakan cinta yang teramat sakit
dan perih.
Semenjak kejadian itu, aku sering menyendiri dan terus
mengenangnya. Aku tak mengerti, mengapa semua ini harus terjadi padaku? Adakah
di dunia ini lelaki yang mau dan berusaha jujur dalam menjalin suatu hubungan?
Aku putus asa. Aku memetik satu persatu kelopak mawar
yang mulai layu. Berharap dia kan kembali ke pelukanku dan merenda tali kasih
seperti dulu lagi. Tapi, apakah itu mungkin? Aku yakin, sekarang dia sedang
berbahagia karena sudah menjadikan kekasihnya sebagai seorang istri. Sedangkan
aku? Aku merasa tercekik dengan kesendirian ini.
“Aku ingin pulang, Bu. Pulang ke pusara indah Ibu.”
setiap hari aku berdoa begitu. Berharap ada malaikat maut yang lewat dan
mendengar doaku.
Hati ini terasa sunyi. Tak ada lagi rayuan gombal yang
kudengar. Tak ada lagi janji yang kupegang. Lalu, untuk apa aku hidup dalam
kenistaan yang tiada berujung dan tiada pula menemukan titik terang? Apakah
Tuhan sengaja mengujiku?
“Aku tak sanggup, Tuhan. Aku ingin bahagia.” percikan
kata terlalu bersemangat keluar dari mulutku. Tanpa kusadari, kakiku melangkah
lemah menuju daun pintu yang dari tadi terbuka.
Aku melihat cahaya terang. Lebih terang dari cahaya
matahari yang bahkan bisa membuat matamu menjadi buta. Aku keluar perlahan.
Berusaha menggapai sesuatu dengan jemari-jemari lentikku. Aku tak tahu apa yang
sedang berusaha ku raih. Tiba-tiba jemariku menyentuh sesuatu yang lembut.
Sangat lembut.
Sekilas cahaya itu mulai meredup namun tidak
sepenuhnya padam. Aku masih tidak bisa melihat siapakah sosok di balik cahaya
itu. Mataku terlalu susah untuk menangkap setiap gerak-gerik bayangannya. Aku
terkesiap ketika dia mulai menunjukkan wajah anggunnya. Aku kenal dia. Sangat
mengenalnya.
“Ibu?” tanyaku pelan. Ibu hanya menganggukkan kepala.
Tangan ibu mulai menarikku lembut. Ibu membawaku
terbang ke tempat yang tak terduga. Putih. Semuanya putih. Ibu tersenyum
melihatku yang setengah keheranan. Entah mengapa, semua rasa beban yang tak
mampu kulalui kini telah menghilang. Hilang seperti abu yang beterbangan.
Aku bebas, Tuhan. Aku terbebas dari semua penderitaan
duniawi yang tak ingin lagi ku ingat. Kenangan pahit bersama Aska, tak lagi
kuhiraukan. Banyak yang lebih menyayangi dan mencintaiku. Termasuk Ibuku
sendiri. Dan kini, aku akan abadi bersama Ibu di tempat suci dan putih ini.
Cerpen Karangan: Qammara Frilia Musaratin
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar