Senin, 26 November 2012

Hati-hati Gunakan Lensa Kontak


Banyak pengguna lensa kontak cenderung tidak berhati-hati atau ceroboh hingga mengakibatkan masalah serius pada mata mereka. Ahli mata mengungkapkan masalah serius itu seperti infeksi dan borok.
“Umumnya lensa kontak dianggap sangat aman, tetapi penggunanya harus tahu, perawatan buruk atas lensa kontak akan menyebabkan masalah kesehatan yang serius,” ujar Dr. Sean Edelstein, asisten profesor optalmologi di Saint Louis University Medical Center, Amerika, seperti dikutip situs Health Day edisi 24 November 2012. “Namun, saya sering bertemu pasien yang mengalami masalah infeksi atau peradangan terkait dengan penggunaan lensa kontak ini.”
Edelstein yang merupakan spesialis kornea mata dan penyakit mata eksternal mengatakan gejala umumnya adalah mata merah, perih, sensitif terhadap sinar matahari, dan pandangan kabur. “Dalam kondisi seperti itu, Anda harus secepatnya melepaskan lensa kontak dan menemui dokter mata.”
Kecerobohan yang biasa dilakukan terkait dengan penggunaan lensa kontak adalah:
1.      Menggunakan lensa kontak yang sudah kedaluwarsa;
2.      Menggunakan kembali lensa kontak yang sudah tidak dipakai;
3.      Lensa kontak dibersihkan dengan air yang tidak steril;
4.      Menggunakan lensa kontak terlalu lama atau hingga berganti hari;
5.      Tidak membersihkan wadah lensa kontak dengan baik.
Yang kerap terjadi, infeksi kornea mata disebabkan oleh bakteri, khususnya Pseudomonas dan Staphylococcus. Dalam kasus yang jarang terjadi, Edelstein mengungkapkan, lensa kontak kemungkinan terinfeksi jamur atau parasit sehingga lebih sulit untuk diobati.
Dalam kasus-kasus ekstrem, infeksi bisa menyebar ke dalam mata, menyebabkan peradangan di dalam bola mata (endophthalmitis).
Borok pada kornea bisa menyebabkan jaringan parut pada kornea dan bahkan menyebabkan kehilangan penglihatan. Untuk mencegah efek berbahaya akibat perawatan lensa kontak yang buruk, Edelstein memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1.      Jangan pernah mengganti dengan air kran untuk membersihkan lensa kontak;
2.      Selalu menggunakan air segar saat membersihkan lensa kontak;
3.      Simpan wadah lensa kontak dengan baik dan pegang dengan cara yang benar;
4.      Jangan gunakan lensa kontak untuk waktu yang sangat panjang.

Minggu, 11 November 2012

Konflik Organisasi dan Proses Organisasi


1.      Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis konflik ?
Jawab. Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 4 macam :
§  Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
§  Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
§  Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
§  Koonflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
§  Konflik antar atau tidak antar agama
§  Konflik antar politik.

2.      Sebutkan sebab-sebab timbulnya konflik ?
Jawab. Ada 4 penyebab timbulnya konflik, yaitu :
§  Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
§  Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
§  Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politikekonomi,sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.
§  Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.

3.      Berikan contoh konflik dalam organisasi beserta kritik !
Jawab. Contoh konflik yang sering terjadi yaitu konflik antarkelompok. Hal ini terjadi karena mereka hidup dalam kelompok-kelompok. Dimana hal-hal yang mengawali suatu konflik antarkelompok sosial yaitu kurangnya komunikasi yang baik sehingga dapat terjadi kesalahan-kesalahan informasi yang dapat menyebabkan konflik bahkan hingga peperangan.

4.      Jelaskan proses pengambilan keputusan ?
Jawab. Proses Pengambilan Keputusan
Secara singkat Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara berbagai tersedianya alternatif.
Konsep konsep pengambilan keputusan :
Identifikasi dan diagnosis masalah
·         Pengumpulan dan analisis data yang relevan
·         Pengembangan & evaluasi alternantif
·         Pemilihan alternatif terbaik
·         Implementasi keputusan & evaluasi terhadap hasil –hasil
Tipe –Tipe Keputusan Manajemen :
·         Keputusan-keputusan perseorangan dan strategi
·         Kepusan-keputusan pribadi & strategi
·         Keputusan-keputusan dasar & rutin
Model-model Pengambilan Keputusan :
·         Relationalitas Keputusan
·         Model-model perilaku pengambilan keputusan
Teknik Pengambilan Keputusan :
·         Teknik -teknik Kreatif: Brainstorming & Synectics
·         Teknik -teknik Partisipatif
·         Teknik -teknik pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik
Kelompok Nominal
Kesimpulan :  Proses  mempengaruhi dan pengambilan keputusan adalah proses-proses manejerial karena secara nyata dilaksanakan oleh para manajer. Proses-proses ini juga merupakan proses-proses organisasional karena lebih penting daripada manajer individual dalam pengaruhnya pada pencapaian tujuan–tujuan organisasi. Ketiga proses organisasi dan manejemen ini merupakan bagian vital sistem organisasi formal dan mempunyai implikasi-implikasi sangat penting terhadap perilaku organisasional.



Sumber            :

Minggu, 04 November 2012

Membuat Proposal Usaha


Setelah mengetahui cara-cara penyusunan proposal usaha, langkah selanjutnya adalah mencoba membuat proposal usaha yang akan digunakan untuk memulai suatu usaha. Berikut adalah hal-hal yang harus Anda pikirkan ketika menulis rencana bisnis, yaitu :
1.     Usaha apa yang akan Anda mulai ?
2.    Apa tujuan bisnis Anda ?
3.    Bagaimana bisnis Anda akan menghasilkan uang ?
4.    Siapa saja pelanggan Anda ?
5.    Bagaimana cara mendapatkan pelanggan Anda ?
Buatlah proposal usaha dari yang sederhana terlebih dahulu. Dalam membuat proposal usaha, seorang wirausaha tidak hanya memerhatikan hal-hal besar, ia juga harus memerhatikan hal-hal kecil karena hal itu akan berdampak besar jika tidak diperhatikan.
Untuk membuat proposal usaha, Anda bisa mengisi job sheet proposal usaha yang ada dibagian lampiran.

Sumber :
Firmansyah, S.Pd, Imam dan Yoeningsih, S.Pd. 2007. KEWIRAUSAHAAN. Bandung: berkhidmat untuk ilmu

Sabtu, 03 November 2012

Penyusunan Proposal Usaha


1.   Pengertian Proposal Usaha
Proposal usaha adalah suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.

2.  Faktor-faktor yang Harus Diperhatikan dalam Proposal Usaha
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam proposal usaha, diantaranya :
a.    Tujuan yang realistis;
b.    Fleksibilitas;
c.    Batasan waktu;
d.    Komitmen.
Ada beberapa informasi yang harus dipersiapkan dan umumnya tercakup dalam sebuah proposal usaha, diantaranya :

a.    Uraian usaha;
b.    Produk;
c.    Lokasi;
d.    Pasar;
e.    Persaingan;
f.     Laporan keuangan;
g.    Manajemen;
h.    Personalia;
i.     Proposal kredit;
j.     Lampiran pelengkap lainnya.

Ada tigal hal yang diperlukan dari calon wirausaha dalam mempersiapkan proposal usaha, yaitu sebagai berikut.
a.    Wirausaha harus memiliki pengetahuan teknologi dan daya kreativitas.
b.    Wirausaha harus memiliki kemampuan pemasaran.
c.    Wirausaha juga harus mampu memiliki kemampuan untuk membuat proyeksi finansial.

3.  Manfaat Proposal Usaha
Proposal usaha memiliki manfaat besar dalam perkembangan perusahaan, diantaranya :
a.    Berguna untuk membandingkan antara perkiraan dengan kenyataan;
b.    Mengembangkan dan menguji strategi serta hasil yang diharapkan;
c.    Menyediakan alat komunikasi untuk memaparkan dan meyakinkan gagasannya kepada pihak lain secara menyeluruh;
d.    Membantu wirausahawan untuk dapat berpikir kritis dan objektif atas usahanya;
e.    Persaingan ekonomi dan analisis financial yang masuk dalam subjek proposal usaha dapat mendekati asumsi-asumsi secara cermat, mengenai seberapa besar tingkat keberhasilan dalam usaha.

4.  Petunjuk Penyusunan Proposal Usaha
Menetapkan jenis usaha yang diinginkan sekaligus menguntungkan adalah pekerjaan yang tidak mudah. Seorang wirausaha harus mencari informasi selengkap-lengkapnya, kira-kira usha apa yang paling cocok dan menguntungkan di kemudian hari. Setelah memiliki keyakinan yang mantap dan keterampilan yang sesuai, langkah selanjutnya adalah menyusun proposal usaha. Proposal usaha harus dibuat dan disusun berdasarkan analisis wirausahawan dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis ini meliputi ke3kuatan usaha, kelemahan yang harus diantisipasi, peluang yang harus diambil, dan ancaman yang akan dihadapi, terutama para pesaing. Dalam penyusunan proposal usaha, wirausahawan harus memerhatikan petunjuk-petunjuk diantaranya:
a.    Menetapkan jenis usaha yang diinginkan
b.    Menetapkan aspek produk yang akan dibuat
c.    Menetapkan aspek pemasaran produk
d.    Menetapkan aspek teknis, penyaluran produk (distribusi)
e.    Menetapkan aspek organisasi dan maqmajemen
f.     Menetapkan aspek yuridis
g.    Melaksanakan aspek administrasi
h.    Mengetahui aspek sumber keuangan
i.     Mempelajari aspek kebijakan pemerintah
j.     Mempelajari aspek ANDAL (analisis dampak lingkungan).
Selain hal tersebut, saat wirausaha menyusun proposal usaha juga harus mengetahui isi proposal yang pada umumnya memuat hal-hal berikut:
1.     Halaman depan, memuat nama dana alamat perusahaan dan wirausahanya.
2.    Daftar isi, kerangka proposal dan nomor halaman.
3.    Penjelasan perusahaan, strategi dan tim manajemen pengelola perusaha.
4.    Pemasaran, pasar yang dituju, potensi pasar, strategi tentang target konsumen.
5.    Produk yang dihasilkan, kualitas, kuantitas dan keistimewaan produk.
6.    Peningkatan omset penjualan, teknik promosi, tenaga penjual, perwakilan penjualan di daerah.
7.    Permodalan, rencana permodalan dan proyeksinya, neraca pendahuluan serta aliran kas dan pendapatannya.
8.    Apendiks, keterangan yang diperlukan seperti surat-surat kelengkapan Akta pendirian, SITU, SIUP, ANDAL dan sertifikat usaha.

5.  Sistematika Penyusunan Proposal Usaha
Berikut adalah contoh-contoh dari proposal usaha yang harus disusun ketika sudah menentukan dan mengambil sikap akan berwirausaha. Sebagai calon wirausaha, kita bisa memulai dari draf-draf yang sudah umum beredar dan banyak dipergunakan oleh wirausahawan, yaitu sebagai berikut :
Draft Proposal Bentuk I
Bagian I        :         Pendahuluan
A.   Nama dan alamat perusahaan
B.    Nama dan alamat pemilik
C.   Nama dan alamat penanggung jawab
D.   Informasi tentang bisnis yang dilaksanakan
Bagian II       :         Rangkuman Eksekutif
                             Menjelaskan secara eksplisit proposal usaha
Bagian III      :         Analisis Industri
A.   Perspektif masa depan usaha
B.    Analisis persaingan
C.   Segmentasi pasar yang akan dimasuki
D.   Ramalan produk yang dihasilkan
Bagian IV      :         Deskripsi Usaha
A.   Produk yang dihasilkan
B.    Jasa pelayanan
C.   Ruang lingkup usaha
D.   Personalia dan perlengkapan kantor
E.    Latar belakang indentitas pengusaha
Bagian V       :         Rencana Produksi
A.   Proses produksi
B.    Keadaan gedung dan perlengkapannya
C.   Sumber-sumber bahan baku
Bagian VI      :         Rencana Pemasaran
A.   Penetapan harga
B.    Pelaksanaan distribusi
C.   Promosi yang akan dilakukan
D.   Pengembangan produk
Bagian VII     :         Perencanaan Organisasi
A.   Informasi tentang partner (rekan bisnis)
B.    Uraian tentang jabatan (job description)
C.   Latar belakang anggota tim manajemen
D.   Peranan dan tanggung jawab personalia
Bagian VIII    :         Risiko
A.   Evaluasi tentang kelemahan usaha
B.    Gambaran tengtang teknologi
Bagian IX      :         Perencanaan permodalan
A.   Neraca permulaan perusahaan
B.    Proyeksi aliran kas
C.   Analisis titik impas (BEF)
D.   Sumber-sumber permodalan
Bagian X       :         Apendiks
A.   Surat-surat
B.    Data penelitian pasar
C.   Surat kontrakdan dokumen lainnya
D.   Daftar harga dan pemasok barang
Selain draf tersebut, ada juga bentuk alternatif lainnya, yakni :
I.         Latar Belakang
Mencakup latar belakang pendirian perusahaan, keadaan persaiangan, masih terbuka peluang usaha, fasilitas yang dimiliki, dan prospek usaha di masa yang akan datang.
II.        Identitas Pemilik
Meliputi nama pemilik, tempat, dan tanggal lahir, alamat rumah dan telepon, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan terakhir, kursus yang pernah diikuti, dan pengalaman kerja.
III.      Data Perusahaan
Berisi nama perusahaan, alamat kantor dan nomor telepon, bidang usaha, bentuk badan usaha, bank, mulai berdiri, dan susunan pengurus.
IV.      Aspek Produksi
Meliputi jenis dan jumlah mesin yang digunakan, kapasitas produksi, jumlah produksi rata-rata per bulan, sumber bahan baku, jika untuk pertokoan maka jelaskan jenis barang yang dijual, sumber barang dan cara pembelian.
V.        Aspek Pemasaran
Di sini dijelaskan system distribusi, system pembayaran dari pembeli, konsumen sasaran, wilayah pemasaran, penguasaan pasar, segmentasi pasar, keuntungan rata-rata dari penjualan.
VI.      Aspek Keuangan
Dicantumkan kebutuhan uang rata-rata per bulan untuk bahan baku, bahan penolong, upah gaji, biaya umum, ATK, bunga, pajak, dan lain-lain.


Sumber         :
Firmansyah, S.Pd, Imam dan Yoeningsih, S.Pd. 2007. KEWIRAUSAHAAN. Bandung: berkhidmat untuk ilmu