a.
Pengertian pandangan hidup dan
ideologi
Pandangan Hidup itu bersifat
kodrati, maka pandangan hidup itu adalah pendapat atau pertimbangan yang
dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup didunia.
Macam-Macam pandangan hidup:
* Pandangan hidup yang berasal
dari agama, yang berarti mutlak adanya
* Paandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan budaya dan norma yang ada pada negara tersebut
* Paandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan budaya dan norma yang ada pada negara tersebut
* Pandangan hidup hasil
renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Ideologi Definisi memang
penting. Itu sebabnya Ibnu Sina pernah berkomentar:
"Tanpa definisi, kita tidak akan pernah bisa sampai pada konsep. "
Karena itu menurut beliau, sama pentingnya dengan silogisme (baca: logika berpikir yang benar) untuk setiap proposisi (dalil atau pernyataan) yang kita buat.
"Tanpa definisi, kita tidak akan pernah bisa sampai pada konsep. "
Karena itu menurut beliau, sama pentingnya dengan silogisme (baca: logika berpikir yang benar) untuk setiap proposisi (dalil atau pernyataan) yang kita buat.
Hak - Hak ideologi
1. Hak
memperoeh kebebasan
2. Hak
memperoleh perlindungan sebagai warga Negara
b. Cita-cita
cita-cita merupakan suatu
keinginan yang tinggi dan selalu berada dalam pikiran.Baik keinginan, harapan
atau pun tujuan yang merupakan ingin diperoleh oleh seseorang.
Contoh suatu cita-cita, ada
seorang anak yang dimasa kecilya dia ingin seklai menjadi kebijakan wanita saat
dia dewasa nanti. Karna keinginannya yang kuat
dan selalu dia pikirkan dan bayangkan, sang anak terus berusaha untuk
mewujudkan cita-citanya tersebut.
c. Kebajikan
Pengertian Kebajikan
Kebajikan
atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama
dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan
etika.
Makna kebajikan
Manusia
berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas
dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.
Manusia
adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan.
Manusia
merupakan mahluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling
membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat.
Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan
sebagainya.
Sebagai
mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang
buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam
bisikan di dalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan
baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal:
·
Pertama faktor pembawaan (heriditas)
yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
·
Kedua yang menentukan tingkah laku
seseorang adalah lingkungan (environ¬ment).
·
Ketiga yang menentukan tingkah laku
seseorang adalah pengalaman yang khas yang pemah diperoleh.
d. Usaha/ Perjuangan
Usaha / perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan
cita-cita.Setiap
manusioa harus bekerja keras untuk mewujudkan harapannya, tanpa usaha /
perjuangan maka memperkecil kemungkinan tercapainya keinginan. Sebagaimana
firman allah yang makna / isinya kurang lebih demikian, "sesungguhnya
Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, kecuali mereka mengubah keadaan
diri mereka sendiri".Meskipun semua Allah-lah yang menentukan tapi usaha
dari setiap orang juga akan menentukan.
Kerja keras pada dasarnya menghargai dan mengangkat harkat
dan martabat manusia. Sebaliknya kemalasan hanya akan membuat manusia
miskain, melarat, dan berarti menjatuhkan harkat dan martabatnya sendiri.
e.
Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan adalah kepercayaan yang tidak berbelah bagi. Sementara
kepercayaan adalah dasar subyektif untuk perilaku individu. Keyakinan Keyakinan
/ kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau
kekusaan Tuhan. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3 aliran
filsafat. Yaitu:
a. Aliran
Naturalisme
Hidup
manusia dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan
gaib itu dari natur dan itu dari Tuhan. Tetapi yang tidak percaya pada
Tuhan, natur itulah yang tertinggi. Tuhan menciptakan alam semesta
lengakap dengan hukum - hukumnya, secara mutlak dikuasai Tuhan. Manusia
sebagai mahkluk tidak mampu mengusai alam ini, karena manusia itu lemah.Manusia
hanya bisa berusaha / berencana tetepai Tuhan yang menentukan.Pandangan hidup
yang dilandasi keyakinan bahwa Tuhanlah kekuasaan tertinggi, yang menentukan
segala - galanya disebut pandangan hidup religius (keagamaan), sedangkan
pandangan hidup yang dilandasi oleh kekuatan natur sifatnya atheisme disebut
pandangan hidup kominis.
b. Aliran
Intelektualisme
Dasar
aliran ini adalah logika / akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan
akal manusia berpikir. Mana yang benar menurut akal itulah yang baik,
meskipun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa
dengan kekuatan pikir (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Bila
aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu
dimulai dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan
kebenaran yang diterima akal.Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat
diperoleh dengan akal (ilmu dan teknolgi). Pandangan ini disebut
liberalisme.
c. Aliran
Gabungan
Bila aliran ini dihubungkan dengan
pandangan hidup, maka akan timbul dua kemungkinan pandangan hidup. Bila keyakinan
lebih berat didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati nurani dinomor
duakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak menentukan, dan
logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir individu, melainkan
logika berpikir kolektif (masyarakat), pandangan hidup ini disebut sosialisme.
f.
Langkah-langkah
berpandangan hidup yang Baik
Manusia pasti
memiliki pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita
memeperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. ada
yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada
pula yang memperlakukaan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan
sebagainya. Akan tetapi yang
terpenting, kita seharusnya memiliki langkah-langkah berpandangan hidup ini.
Karena hanya dengan memiliki langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan
pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik.
Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut: (1)
Mengenal Mengenal merupakan suatu
kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas
hidupnya yang dalam jal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita
yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti memiliki pandangan hidup, maka
kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan
bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia. (2) Mengerti Tahap kedua untuk berpandangan hidup
yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap
pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bemegara kita berpandangan pada
Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti
apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bemegara. Begitu juga bagai yang
berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur'an,
Hadist dan ijma 'itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan baik di
dunia maupun di akherat. (3)
Menghayati Langkah selanjutnya
setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan
menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar
tentang kebenaran pandangan hdiup itu sendiri. Menghayati disini dapat diibaratkan
menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan
mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah
yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang
berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih
tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai
pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan
memperoleh tentang kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri. (4) Meyakini Setelah mengetahui kebenaran dan
validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan
maupun negara dan dari kehidupan di akherat, maka hendaknya kita meyakini
pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan suatu hal
untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan
hidupnya. ( 5) Mengabdi Pengabdian merupakan sesuatu hal yang
penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan
diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka
kita akan merasakan manfaalnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat
dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di
waktu masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akherat. (6) Mengamankan Mungkin sudah merupakan sifat manusia
bahwa bila sudah mengabdikan din pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain
yang mengganggu dan atau mayalahkannya tentu dia tidak menerima dan bahkan
cendemng untuk mengadakan pertandingan. Hal ini karena kemungkinan merasakan
bahwa dalam berpandangan hidup itu dia telah mengikuti langkah-langkah
sebelumnya dan langkah-langkah yang ditempuhnya itu telah dibuktikan
kebenarannya sehingga akibatnya bila ada orang lain yang mengganggunya maka dia
pasti akan melakukan suatu respon entah respon itu berwujud tindakan atau
lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar